Hari Tasyrik Kedua | Qurban Di Pondok Baru


"Kerja lagi...biar Lebih capek lagi..... Nanti akan kerasa nikmatnya... 🤣"

Begitu mendapat notifikasi dari satu satunya pria yang kucintai itu, aku tersenyum lebar dan penatku terasa hilang. Ah, berbincang bersama beliau memang terasa nyaman dan menggembirakan hati ini. Masih pukul 11.46, dan badan terasa penat luar biasa, padahal nanti masih ada proses pendistribusian daging qurban kepada para warga di desa ini. 


Sejujurnya, aku tak terlalu memahami pesan dari ayahku. Aku menyangsikan kata-kata ayah, yakni, "Nanti akan kerasa nikmatnya.." Awalnya aku berusaha memahami, namun tak kunjung paham, dan ah sudahlah. Nanti juga akan faham, begitu fikirku.


Hari ini berjalan cukup padat, dan memeras tenaga badan. Lelah? Tak perlu ditanyakan lagi. Luar biasa penatnya berjam-jam mengurusi daging dari dua ekor sapi yang disembelih pagi tadi.  Walaupun tugas sudah dibagi, mulai dari bagian konsumsi, distribusi, keuangan, pemotongan daging, hingga peralatan, bahkan dibantu dari pihak ikhwan, rupanya tidak mengurangi rasa lelah yang dirasakan.


Banyak kejadian yang dilalui hari ini, baik oleh diriku ataupun kawan-kawanku lainnya. Mulai dari kejadian peralatan krusial yang qodarullah tertinggal, persediaan plastik yang kurang, budget yang tidak memadai, akhwat kehabisan konsumsi hingga kejadian menuntun motor karena macet dan jatuh di jalanan sudah dirasakan.


 Terkadang ingin mengeluh, tapi aku berpikir bahwa semua yang ada di tempat ini sama-sama lelah, hanya tugas kami yang berbeda. Jadi untuk apa mengeluh? Toh kami semua disini sudah saling bekerja sama saling membantu :).


Menilik kejadian hari ini, rupanya banyak hikmah yang terpendam didalamnya. Iseng-iseng aku merenungi tentang hakikat kodrat seorang wanita. Atau tentang kelebihan yang Allah berikan kepada seorang lelaki.


Atau tentang kebersamaan, dan kekompakan. Kerjasama antar tim, dan saling menguatkan.


Yang jelas, menurutku..


Hari ini, indah...


Itu kataku..


Dan dimalam ini, aku merasakan kenikmatan lelah itu sendiri. Lelah memang, tapi aku mensyukuri kegiatan sosial di hari ini, dan mengingatnya sanggup membuatku melukis seulas senyum tanpa alasan yang berarti. Mungkin ini sebab nikmat 'lelah' yang ada, bukan begitu?


And, the last..


Jazaakumullahu khoyron untuk semua tim yang berpartisipasi dalam kegiatan sosial hari ini, semoga lelah kita dibalas oleh Allah dengan pahala yang berlipat ganda..


Dan untuk para shohibul qurban, jazaakumullahu khoyron, semoga qurban ini diterima oleh Allah azza wa jalla, dan menjadi pembuka bagi amalan kebaikan lainnya..


Cerita lebih lanjut? Mungkin tunggu tulisannya di blog aku ya ^^


------------------------------------------------------------------------------------------

Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimus sholihaat ✨


Seneng banget betewe kemarin ada event pondok, lebih tepatnya aku dan teman-teman sebagai panitia event itu. Yap, kemarin Pondok IT Muslimah NMI menyelenggarakan acara qurban dua sapi pemberian dari yayasan NMI serta nantinya akan dibagikan pada warga daerah sekitar. FYI, acara ini diadakan di desa tempat pondok kami akan dibangun, in syaa Allah. Kenapa? Yaa, karena sekaligus bersosialisasi dengan tetangga kami nantinya, itung-itung ta'aruf lah. Kan tak kenal, maka ta'aruf :v, hihihihi.


Sekitar tiga pekan waktu yang kami butuhkan untuk mempersiapkan hari H nya. Pada mulanya, semuanya nampak baik-baik saja. Eh, ketika satu pekan sebelum hari H baru terasa runyam. Qodarullah wa ma syaa a fa'al, santri di pondok IT Muslimah banyak yang berjatuhan sakit. Sakitnya bergantian, demam, flu, dan batuk. Karena kejadian banyak yang sakit ini, rupanya beberapa panitia juga ada yang terkena musibah sakit ini, sehingga yang harusnya struktur kepanitiaan sudah matang, malah jadi diubah lagi dengan santri lainnya yang sehat. Jadi, sedikit susah untuk mengkoordinir mereka yang baru saja jadi panitia ;(.


Daan, di masa persiapan ini ada banyak kejadian yang kami lalui. Mulai dari lowbudget, hingga disemprot oleh seseorang karena ketidak profesionalan kami, hahahaha. Sebenarnya bukan karena kami tidak profesional, tapi karena adanya miss komunikasi antara kami dengannya :)


Di struktur kepanitiaan ini aku menjadi bagian keuangan sekaligus bagian pemotongan daging. Subhanallah, ternyata mengurus budget itu ruwet yaa, apalagi kalau ternyata kekurangan dana! Semua harus dicut, cut, cut hingga mencapai batas maksimal dana. Karena waktu itu, qodarullah dana yang turun sekitar 3,5 juta, daan ternyata kurang, maka banyak barang-barang yang tidak kami beli, dan terpaksa meminjam pada pondok cabang lain :),


Sebenarnya ga ada yang salah dengan meminjam si, toh kita masih satu pondok bukan? Yang sedikit ruwet mungkin saat koordinasi dengan pondok lainnya itu, hehehehe.


Sejujurnya, untuk persiapan sudah cukup matang. Hanya saja bagian peralatan yang masih kurang matang, bukan salah mereka sih, salah kami yang tidak memberi rinciannya dengan detail, dan dimaklumi sebab sebelumnya posisi mereka dioper sana-sini, sehingga mereka kebingungan mana jobdesc mereka yang sesungguhnya. Dan, posisi mereka itu pasti dibagian peralatan itu waktu H-1, alias hari tasyrik yang pertama. 


Tapi, alhamdulillah.. Lagi-lagi banyak kemudahan yang Allah berikan untuk menutupi kekurangan kami. Walhamdulilah, untuk kegiatan ini kami dipantau langsung oleh pembina kami serta pembina pondok Marketer (* btw posisi pondok marketer sama pondok baru kami itu berdekatan). Ma syaa Allah, beliau baik sekali menyempatkan waktu untuk memantau kami, padahal waktu itu beliau harus menemani istrinya check up di rumah sakit :), semoga Allah memberkahi urusan mereka.


Dan. setelah segala keruwetan persiapan itu, akhirnya hari H yang ditunggu itu tibaa :)

Jam 6 pagi kami dijemput dari pusat, kira-kira ada dua mobil dan tiga motor an digunakan untuk menampung sekkitar 17 panitia. 


Padahal pagi itu, aku jatah masak dong :(. Tapi, alhamdulillahnya masaknya dicicil dari malam, dan paginya jam 5 tinggal numis aja =). Tapi masakannya PAIT :(, sedih banget ga si. Oh ya, waktu itu kelompok aku masak tumis sawi sama telur ceplok. Nah, kalau menurut aku sawinya jadi pait itu gara-gara semalam kerendam air. Jadi, kan malam malam aku motong-motong sawi, terus malah aku cuci. Terus mugkin waktu aku nirisin sawinya, airnya belum bener-bener kering, dan jadinya malah 1/5 sawinya kerendem air. Sedih banget, dan itu first time aku masak gagal, hahahahaha :v.


Tapi, namanya manusia, ngga bisa rencananya berlangsung 100% mulus. Jam 6 rupanya belum berangkat, dan setelah 06.36 kita berangkat cuss.

Perjalanan sekitar 45 menit, jaraknya 20 km. Dari Bantul bagian utara, ke Bantul bagian selatan :). Cukup jauh sih hehehe. Sampai di lokasi kurang lebih jam 07 lebih seperempatan lah.


Di lokasi, rupanya kami berhenti di Pondok Marketer Ikhwan dulu, kami akan di briefing disitu, sekaligus pihak konsumsi akan menyiapkan konsumsi di pondok ikhwan. Kami diberitahu teknisnya begini begitu, ada dua penyembelihan di dua lokasi berbeda, sekaligus berbeda yayasan dan tujuan. Yang satu, yakni penyembelihan Pondok IT Muslimah dari yayasan NMI, dan yang kedua itu Pondok Marketer Ikhwan (selebihnya aku ga tau ya ^^ ).


Setelah di briefing, kami langsung cus ke lokasi. Awalnya, kami ngga tahu tuh kalau lokasi pembangunan pondok baru dengan lokasi Pondok Marketer Ikhwan itu deket :v. Makanya kita sempet nunggu, dan ngira bakal dianter lagi pake mobil, wqwqwqwq. Kita akhirnya ke lokasi penyembelihan dengan berjalan kaki.


Di hari itu, kami sengaja tidak memakai cadar/niqab. Penanggung jawab acara qurban ini a.k.a pembina Pondok Marketer Ikhwan meminta kami memakai masker saja dulu, mengingat ini kami perkenalan, dikhawatirkan stigma buruk tentang cadar masih melekat di masyarakat, maka kami memutuskan untuk memakai masker untuk meminimalisir semuanya. Toh sekarang juga pandemi, memakai masker adalah hal biasa, bukan begitu?

Waktu disana, kami sedikit 'plonga-plongo', karena masih harus mempersiapkan sapi-sapi yang akan disembelih. Ada dua sapi, tapi sayangnya sapinya kecil-kecil :(

Ini gambar sapinya, sapi putih :). Satunya lagi, si sapi hitam sedang disembelih sama bapack-bapack yang ada. 
Ada kejadian lucu si sapi ini. Mungkin karena dia ndredeg, atau gimana gitu. Dia 'kan ngintip-ngintip ke bawah, mungkin kepo sama temennya lagi diapain ;v. Eh karena dia di halangi pake spanduk, jadi dia ga bisa lihat. Terus dia tiba-tiba buang air kecil :(, banyak banget lagi :(, mungkin dia nervous kali ya :(..


Terus setelah si sapi hitam meninggal, giliran si sapi putih. Dia udah agak lemes-lemes gitu tuh, dan akhirnya waktu ditali-tali sebelum dirubuhkan, dia buang air besar dong. Huhuhuhu :(, mana banyak banget lagi ><.


Dia agak berontak sih waktu mau diiket-iket gitu, mungkin insting melawan kali ya (?).


Setelah para bapak-bapak berjuang menaklukkan si sapi, akhirnya si sapi berhasil disembelih, dan akan dikuliti oleh bapak-bapak lainnya, serta beberapa ikhwan yang bisa..


Proses menguliti kedua sapi

Agak lama sih nunggu si sapi dikuliti, dan daging serta tulangnya :). Sembari menunggu, kami menikmati hidangan yang ada. Alhamdulillah, dibawakan sama pembina kami buah salak segar. Manis manis kecut, enak banget ma syaa Allah, jazaahallahu khoyron <3. Nah, pas kita santai-santai ini, para ikhwan lagi kerja :). 


Nah waktu itu kami kekurangan plastik, dan aku sama temen peralatan memutuskan untuk membeli plastik kresek dan barang yang dibutuhkan bagian konsumsi. Eh, waktu ini kami sempet bolak-balik Pondok Marketer sama lokasi qurban soalnya bingung uangnya dipegang siapa wqwqwqwq. Setelah uangnya turun, cuss deh kami berdua keluar naik motor menjelajah mencari toko, hehehe ><


Alhamdulillah, walau kami pertama kali di daerah itu, nggak sulit kok mencari minimarket. Cukup dekat, mungkin kira-kira 8 menit perjalanan naik motor. Waktu itu jalanan masih sepi, dan udaranya cukup semilir, padahal udah jam 10 pagi. Mungkin efek ada di pedesaan kali yaa.


Sebenarnya waktu diminta beli kresek, aku agak enggan, soalnya itu udah mendekati jatah aku motong-motong daging. Tapi, katanya gapapa, yaudah deh aku mengiyakan permintaan mereka. Sesampainya di lokasi, ternyata udah mulai motong-motong, dan aku langsung ikutan dong bergabung :).


Lumayan juga ya ternyata kerjaan motong-motong itu wkwkwkw. Kerjaan aku tuh selain jadi bendahara, aku juga bagian potong-potong daging. Nah, selain potong-potong daging, aku juga kudu misahin antara lemak dengan dagingnya. Susah? Mmm, tingkat kesulitan maybe 6/10 :D.

Mengasah pisau


Ada beberapa macam, yang pertama motongin daging yang emang cuma daging. Jadi cuma dibagi dua atau dibagi tiga. Terus yang kedua, motongin daging yang ada lemaknya. Jadi kudu diseset antara lemak dengan dagingnya. Terus, yang terakhir, dan agak menantang itu waktu misahin antara daging yang nempel sama tulang. Mayan lah, harus teliti juga misahinnya. Karena pembina kami bilang, yang ditulang itu biasanya banyak sisa-sisa tulangnya.


Kami memotong daging kurang lebih dari jam 9 sampai jam 14. Gak terasa si kalau sekian jam cuma motongin daging, mungkin karena terlalu fokus sama daging-daging ini, hahaha. Selain itu, suasananya seru. Ikhwannya rame banget, saling lempar-lemparan jokes receh, wqwqwqwq. Dan bikin suasana jadi ceria dan ga canggung-canggung gitu. Dan ternyata ikhwan itu rame-rame ya orangnya, ga cuma akhwat aja, wkwkwkwk.


Nah, selama kami motongin daging ini, disediakan konsumsi snack dan air mineral. Oh ya, mundur bentaran ya. Sehabis aku beli plastik, aku mampir ke Pondok Marketer buat ngambil gorengan hangat yang emang buat snack panitia. Ma syaa Allah, walhamdulillah banyak kudapan ringan yang bisa kami santap. Tapi, waktu itu akhwat terlalu sibuk sama dagingnya (atau aku doang ya?), jadi ga sempet makan snacknya itu. Eh, pas perut udah kelaparan, lihat ke meja, snacknya udah habis dong :((, diborong sama ikhwan. Apalagi mereka makan barengan dan serentak gituuu, langsung ludes lah wqwqwqwqwq...


Tapi, salah sendiri sih ga nyisihin buat pribadi dari awal :). Ttt, tapi tetep aja ngeselin dong! Masa ga kira-kira, akhwat kan juga mau makan! Ga pengertian ih :(


Part ini ngejengkelin sih, ditambah air mineralnya habis, wuuuh, kesel banget. Tapi, ya mau gimana lagi. Mending fokus sama daging-dagingnya aja :).


Pas ikhwan-ikhwan lagi makan snacknya nih, mereka ada yang ngelempar jokes receh banget.

Jadi, ada yang nyeletuk.. "Gimana tehnya pak?"

"Muanis banget, mas!"

"Gausah yang manis-manis, disamping kita juga udah manis kok..."


Terus yang ngomong barusan langsung disorakin sama temen-temennya. Akhwat ga terlalu bereaksi, bodo amat, tapi ya tetep ketawa. Eh paham ga si?

Receh banget swear jokesnya, geli geli receh hahahahaha dan untungnya semuanya juga nanggepin santai, dan ga dibawa spanneng. Pembina ikhwan juga ikut ketawa (btw pembinanya sudah bapack-bapack ya).


Tak terasa, ketika sudah mendekati Dzuhur, langsung diwanti-wanti. "Ayo yang sholat segera sholat ya, akhwat yang sholat langsung sholat di pondok, bisa sholat di lantai atas ya nanti.."

Pas banget! Aku udah laper-lapernya, capek-capeknya, dan haus-hausnya. Aku langsung ajak temen aku yang sholat buat balik ke pondok ikhwan. Waktu sampai disana, agak kebingungan, bingung wudhunya dimana. Soalnya kamar mandinya yang katanya buat akhwat, malah dipake ikhwan. So, so, so, kita sempet berdiri kebingungan di halaman buat cari kamar mandi. Setelah berunding, kita make kamar mandi depan yang ga dipake siapa-siapa.


Nah, setelah wudhu, masih juga bingung! Bingung sholatnya dimana. Mau sholat di lantai atas, takutnya masih ada ikhwan yang diatas. Tapi akhirnya kita memberanikan diri buat ngomong ke ikhwan, kalau kita mau sholat di atas. Setelah itu, ikhwannya naik ke atas, ngajak temen-temennya buat turun kebawah.

Yeayy! Rasanya seneng banget, udah pengen mengistirahatkan badan soalnya. Lumayan sih, kita ambil waktu kurang lebih 30 menitan buat istirahat dan sholat. Sehabis sholat, kita ditanyain bagian konsumsi, mau makan dimana? Di pondok atau di lokasi qurban? Soalnya makan siang udah matang  ✨.


Awalnya bingung nih, sekaligus kesel, soalnya kita yang akhwat disuruh bawa baskom-baskom berisi sop daging dan konsumsi siang -_-. Kan lucu, apalagi jarak lokasi ke pondok, dengan bawa-bawa baskom kek gitu tuh, kek ga mungkin gitu lah~

Tapi akhirnya, aku tanya ke pembina. Dan kata beliau, makannya disana aja, yaudah jadi kita ga perlu bawa-bawa makanan itu lagi. Balik deh ke lokasi qurban. Sesampai disana, rupanya pemotongan sudah agak selesai, tinggal dikiit lagi. Pas kita balik, kita langsung dapat job baru. Yaitu masukin daging-daging ke kotak buat dibagiin ke warga. 

Kurang lebih begini nii~
Aku langsung ambil bagian di pojok belakang, (btw aku ga ada di foto, keknya masih sholat ^^). Aku dan empat temenku bantuin mas-masnya itu buat masukin kotak/besek itu kedalam kantung plastik. Tapi, ada pergeseran tugas. Masnya 'kan awalnya tugasnya masukin kertas sekaligus geser-geser kotak, nah terus dia pindah kesampingnya lagi. Kayaknya sih dia dapat bagian masukin daging/tulang/jeroan ke dalam kotak. Aku gantiin masnya, masukin stiker-stiker kedalam kotak, sekaligus nata kotak itu biar rapi. Biar temen-temen aku lebih ter-organisir buat masukin kotak ke kantung plastik 🎉.



Eh ternyata, seiring berjalannya waktu, kantung plastiknya habis! Dan ini diluar perkiraan guys, karena kita udah beli kantung plastik sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Tapi, qodarullah ternyata kurang guys.


Akhirnya, aku diminta keluar sama pembina, karena aku yang tau dimana toko itu berada. Keluar deh sama satu temenku menuju toko itu buat beli plastik.

Awal perjalanan, alhamdulillah semua lancar. Cuma agak awkward pas mau nyalain motornya. Ga tau kenapa bagian starter kaki nya itu agak sulit buat dinyalain. Lima kali lebih aku jeglek-jeglek-in, baru bisa '-'. Mana malu depan ikhwan lagi :(.


Nah, yang menyedihkan itu pas mau pulang ke pondoknya. Qodarullah wa ma syaa a fa'al, tiba-tiba motornya ga bisa dinyalain :(. Aku starter berkali-kali, ga bisaaa. Sedih bangett T_T, lebih dari 10 kali aku nyalain. Ga bisa bisaaa, huhuhuhu :(, mana ga bawa ponsel lagi. Subhanallahh ðŸ’¦

Karena aku pikir kantung plastik ini bakalan dibutuhkan secepatnya, akhirnya aku memilih buat nuntun motornya sampai ke lokasi. Rasanya? Subhanallah, ngos-ngosan banget T_T .


Sesampai di perkampungan deket lokasi, aku parkir motor di pinggir jalan, dan langsung lari ke lokasi. Bilang ke pembinaku kalau motornya macet dan aku nuntun jauh :(. And, pembinaku langsung ngomong ke pembina ikhwan. Dan disitu aku rada curiga kalau motornya emang 'agak bermasalah' :), ini prasangkaku yaa saking keselnya wqwqwqwq..


Oke, abaikan prasangkaku yang ga bermanfaat ini ya. Pembina ikhwan tuh bilang gini ke ikhwan-ikhwannya, "Tega ya kalian," Atau yang semacam nya gitu lah~. Dan disitu langsung teori cocoklogi beraksi, hahahaha. 

Oke, skip. Karena aku kelelahan, aku biarin dulu dan aku mengisi tenaga dulu biar lebih fresh. Dan ternyata qodarullah, pas-pasan temen aku ada yang jatuh dari motor karena jubahnya masuk. Ini jadi pelajaran yaa buat kawan-kawan akhwat, kalau pake motor lebih berhati-hati, dan minimalisir hal-hal yang menyebabkan kecelakaan yaa ✨


Nah, setelah aku merasa cukup istirahat, alhamdulillah makan siang sudah siaapp. Dibawakan oleh pihak ikhwan dengan mobil carry hijau. Hehehehe, disini ikhwan dulu yang ngambil makan dann akhwat terakhir.

Kami makan siang bersama di dalam rumah triplek, milik pak tukang kalau beristirahat. Sesekali kami bercanda dan tertawa. Itu kurang lebih jam 14.00 WIB. Nanti rencananya sesudah ini kami bakalan distribusi daging qurban kepada warga sekitar~

 Nah, sesudah makan, langsung tuh dibagi kelompok distribusi. Kurang   lebih ada 3 RT yang akan dibagikan daging qurban sejumlah 365 KK.   Ada 6 orang akhwat yang membantu mendistribusi. Kayaknya sih satu   kelompok ada tiga ikhwan, dua akhwat. Tapi ga tau sih, aku lupa :)


 Gambar disamping adalah gambar daging kurban yang siap   didistribusikan! Alhamdulillah ^^


 Cara membawa dagingnya unik menurut aku, kayak tukang sayur   keliling gitu looh, ma syaa Allah. Jadi ada satu bambu panjang, nanti   dipanggul(?)/diusung sama dua ikhwan. Nah, nanti dibambu itulah   bakal dicentelin kresek-kresek daging qurban!

  Kayak jualan sayur keliling gitu ga siiii >v<


Tapi, aku ngga ikut distribusi guys. Aku di lokasi bersama dua orang teman akhwat, pembina aku, pembina ikhwan, dan satu orang ikhwan. Kami yang ada di lokasi bertugas untuk merapikan dan membereskan lokasi. Alhamdulillah, semuanya lancar tanpa kendala. Aku udah mulai semangat lagi, karena udah diisi sama makan siang, hihihi >w<


Kami membereskan, mulai dari melipat terpal, mengembalikan peralatan sesuai kepemilikan, menyapu halaman, mengambil barang-barang yang tercecer, dan banyak lagi~


Alhamdulillah, kami membereskan selesai, tepat sebelum Ashar. Sesudah lokasi beres, kami kembali ke pondok untuk persiapan pulang, sekaligus sholat Ashar, sekaligus mengembalikan peralatan :).


Dan sesudah sholat Ashar, aku bersama kawanku membersihkan terpal yang tadi untuk alas duduk. Sesudah itu beres, kami duduk dan menunggu teman-teman distribusi yang belum datang.

Mereka datang kurang lebih jam empat-an atau jam empat lebih seperempat. Anak konsumsi udah beres aemua tuh, dari awal malah hehehe. Dan yang terakhir datang itu yaa anak distribusi.

Ga tau sih pas ini kek lama banget, aku lupa jam-jamnya berapa, maaf ya :(


Aku ngga tau gimana kejadian waktu proses distribusi, tapi kata temenku kelompok mereka  ditraktir jajan sama ikhwan. Terus ketemu kelompok lain, dan mereka ikutan makan. Hahaha, ma syaa Allah.

Setelah menunggu anak distribusi sholat, kami langsung memasukkan semua peralatan akhwat ke dalam mobil. Proses ini cukup cepat, ga pake rempong, dan cak cek cak cek, langsung selesai!

Jam lima kurang, kami kembali ke pondok kami. Perjalanan mungkin kurang lebih setengah jam hingga empat puluh lima menit. Di jalan, rasanya ngantuk banget. Tapi karena sempit, aku ga bisa tidur sambil senderan wkwkwk. Ngga sepenuhnya tidur sih, tapi kliyep kliyep.

Perjalanan lancar jaya, walhamdulillah~. Mas mas sopir juga ngebut bawa mobilnya, jadi cepet sampai nyaa, alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimush sholihaat..


Dan untuk hari kemarin, jazaakumullahu khoyron buat semua tim akhwat dan ikhwan yang mau berpartisipasi dalam acara kemarin. Semoga lelah kita dicatat sebagai amal kebaikan dan amal lillah, dan menjadi pahala yang besar disisi Allah azza wa jalla, dan semoga amalan kita ini menjadi pembuka bagi kita untuk dapat berpartisipasi pada umat. 

Dan buat para pembina, jazaakumullahu khoyron telah menyempatkan waktunya untuk mengawasi dan membantu kami. Semoga Allah membalas kebaikan antum dengan pahala yang besar disisi-Nya, dan mengganti semua yang telah antum keluarkan dengan hal yang lebih baik lagi. 

Dan terakhir, untuk para donatur, jazaakumullahu khoyron karena telah mau membantu kelancaran acara ini. Semoga apa yang telah antum keluarkan akan menjadi pahala disisi-Nya, dan diganti dengan yang lebih berkah lagi. 

Untuk para shohibul qurban, semoga Allah menerima qurban antum, dan menjadikan amalan antum sebagai pembuka bagi amalan kebaikan lainnya. Aamiin ❤


Dan terakhir, buat kamu..
Makasih banyak yaa, jazaakumullahu khoyron udah menyempatkan waktunya cuma buat baca celotehan aku. Cuap cuap ringan dari aku. Buat kamu yang punya pengalaman kek gini, jadi panitia qurban, boleh banget dong share pengalaman kalian di kotak komentar! Ditunggu yaa z✨

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Sederhana Jatuh Cinta di Sosial Media