RESUME KAJIAN PAGI | Keutamaan Hari Arafah




Tentu kita sudah mengetahui bukan di bulan Dzulhijjah ini terdapat dua hari agung bagi umat Islam? Yap, selain 9 hari diawal Dzulhijjah kita dianjurkan banyak beramal sholih, ada juga salah satu hari yang menjadi hari besar bagi umat Islam. Hari apa itu?

Yep, hari Arafah! Hari dimana mereka yang berhaji sedang wukuf di Arafah, dan bagi yang tdk berhaji dianjurkan untuk banyak beramal sholih, bahkan disunnahkan untuk berpuasa. Ma syaa Allah! Ada apa dengan Hari Arafah hingga disunnahkan untuk berpuasa? Let's check it out!

Keutamaan yang pertama, 

1. Hari Arafah adalah hari disempurnakannya agama dan nikmat


Dalam shahihain (Bukhari-Muslim), ‘Umar bin Al Khottob radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa ada seorang Yahudi berkata kepada ‘Umar,


آيَةٌ فِى كِتَابِكُمْ تَقْرَءُونَهَا لَوْ عَلَيْنَا مَعْشَرَ الْيَهُودِ نَزَلَتْ لاَتَّخَذْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ عِيدًا . قَالَ أَىُّ آيَةٍ قَالَ ( الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا ) . قَالَ عُمَرُ قَدْ عَرَفْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ وَالْمَكَانَ الَّذِى نَزَلَتْ فِيهِ عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – وَهُوَ قَائِمٌ بِعَرَفَةَ يَوْمَ جُمُعَةٍ


“Ada ayat dalam kitab kalian yang kalian membacanya dan seandainya ayat tersebut turun di tengah-tengah orang Yahudi, tentu kami akan menjadikannya sebagai hari perayaan (hari ‘ied).” “Ayat apakah itu?” tanya ‘Umar. Ia berkata, “(Ayat yang artinya): Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” ‘Umar berkata, “Kami telah mengetahui hal itu yaitu hari dan tempat di mana ayat tersebut diturunkan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau berdiri di ‘Arofah pada hari Jum’at.” (HR. Bukhari no. 45 dan Muslim no. 3017). At Tirmidzi mengeluarkan dari Ibnu ‘Abbas semisal itu. Di dalamnya disebutkan bahwa ayat tersebut turun pada hari ‘Ied yaitu hari Jum’at dan hari ‘Arofah.


2. Hari Arafah adalah hari I’ed (perayaan) kaum muslimin. 

Sebagaimana yang dikatakan oleh ‘Umar bin Al Khottob dan Ibnu ‘Abbas. Karena Ibnu ‘Abbas berkata, “Surat Al Maidah ayat 3 tadi turun pada dua hari ‘ied: hari Jum’at dan hari Arafah.” ‘Umar juga berkata, “Keduanya (hari Jum’at dan hari Arafah) -alhamdulillah- hari raya bagi kami.

 Akan tetapi hari Arafah adalah hari ‘ied bagi orang yang sedang wukuf di Arafah saja. Sedangkan bagi yang tidak wukuf dianjurkan untuk berpuasa menurut jumhur (mayoritas) ulama.


3. Hari Arafah adalah asy syafa’ atau penggenap. Hari Idul Adha adalah al witru atau ganjil.

Ini yang Allah sebut dalam surah Al Fajr,” وَٱلشَّفْعِ وَٱلْوَتْرِ Dan yang genap dan yang ganjil,”

Yang genap ini Idul Adha, yang ganjil adalah Hari Arafah. Tidaklah Allah bersumpah dg sesuatu, melainkan utk menunjukkan urgentnya hal itu.


4. Hari Arafah adalah hari yang utama. Demikian pendapat sebagian ulama. Ada pula yang berpendapat bahwa hari yang paling utama adalah hari Nahr (Idul Adha).


5. Hari Arafah lebih utama dari 10.000 hari. Sebagaimana dikatakan oleh Anas bin Malik “Hari ‘Arafah lebih utama dari 10.000 hari.”’Atho’ berkata, “Barangsiapa berpuasa pada hari ‘Arofah, maka ia mendapatkan pahala seperti berpuasa 2000 hari.”


6. Hari Arafah adalah hari haji akbar


7. Puasa pada hari Arafah akan membuat diampuni dosa dua tahun. Dari Abu Qatadah ia meriwayatkan, Rasulullah shallalllahu ‘alayhi wa sallam bersabda, 

Dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR. Muslim no. 1162).


8. Hari Arafah adalah hari pengampunan dosa dan pembebasan dari siksa neraka. 

Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arofah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim no. 1348).

Allah pun begitu bangga dengan orang yang wukuf di Arafah. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِى مَلاَئِكَتَهُ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ بِأَهْلِ عَرَفَةَ فَيَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِى أَتَوْنِى شُعْثاً غُبْراً

“Sesungguhnya Allah berbangga kepada para malaikat-Nya pada sore Arafah dengan orang-orang di Arafah, dan berkata: “Lihatlah keadaan hambaku, mereka mendatangiku dalam keadaan kusut dan berdebu” (HR. Ahmad 2: 224. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya tidaklah mengapa).


Puasa hari arafah disunnahkan bagi yang sedang tdk berwukuf

Hukum puasa hari Arafah sendiri menurut pendapat Syafiiyah disunnahkan bagi yg tidak berhaji, dan bagi yang berhaji tdk disunnahkan bagi mereka untuk berpuasa.


📞

A = Bagaimana bila mau puasa arafah, tapi masih punya hutang puasa?

B = Ini adalah perselisihan pendapat diantara para fuqaha, yakni mengenai berpuasa sunnah sblm melunasi qadha puasanya.

Ulama Hanifiyah membolehkan melakukan puasa sunnah sblm qodho puasa Ramadhan. Alasannya karena qodho puasa tdk harus dilakukan sesegera mungkin. Waktu qodho itu luas. Dikatakan seornag ulama, “Jika dikatakan harus mengqodho puasa sesegera mungkin, maka berarti makruh utk melakukan puasa sunnah..” Sementara qodho puasa boleh dilakukan hingga di bulan Sya’ban.

Ulama Malikiyah dan Syafi’iyyah berpendapat  boleh saja berpuasa sunnah sblm qodho puasa, tapi makruh.

Pendapat terkuat menurut Syaikh Utsaimin adalah boleh melakukan puasa sunnah sblm qodho selama waktunya masih lapang.


📍 Dii hari arafah, banyak-banyak beramal sholih, manfaatkan waktu di hari Arafah untuk berdoa pada Allah ta’ala, sebab kemungkinan akan besar utk dikabulkan doa kita.

📍 Bacaan terbaik di hari Arafah :

Abdullah bin Amr Radhiyallahu anhu meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

 خَيْرُ الدُّعاءِ دُعاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَناَ وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ 

Sebaik-baik doa adalah doa hari Arafah, dan sebaik-baik ucapan yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qadir.”  [HR. at-Tirmidzi no. 3585, dihukumi shahih oleh al-Albani]


Di hari Arafah kita sudah bisa bertakbir muqoyyad (mulai terbit Fajar) hingga hari Tasyrik diwaktu Ashar.



-

Tulisan ini merupakan catatan dari kajian pagi yang diselenggarakan di Pondok IT Muslimah, yang diisi oleh Ustadzuna Syaiful Abu Sholih hafidzhohullah. Dilengkapi dengan tulisan dari website Rumaysho | Keutamaan Hari Arafah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Sederhana Jatuh Cinta di Sosial Media