Banyak Maunya

Kalau kata kangen, "gen"nya dihilangkan, jadi apaa? (Cuma tulisan receh dan random, if you want to read it, silahkan ✌️🌝)

Kan ku arungi tujuh laut samudra, kan ku daki pegunungan Himalaya ✨

Sebuah reels yang sempat muncul, menampakkan sejoli yang menikmati momen di gunung Merbabu, memamerkan kegagahan alam yang menjulang. A short video yang lagi-lagi membuatku mengetikkan "Nadhif Basalamah Penjaga Hati, Vocals Only" di pencarian YouTube-ku.

And there's, barisan kalimat itu mengalun berulang dengan sopan tepat di telinga kiriku. Bukan sejolinya, bukan momen berduanya, tapi tentang pemandangan yang ada.

Sudah tiga bulan terakhir sejak aku mengunjungi destinasi alam, Pantai Kayu Arum bersama adik laki-lakiku. That's a short trip, but it brought a joyful vibes for us.

Iya, bener-bener cepet. Kami cuma spent waktu sekitar 2 jam disana, untuk menikmati deburan ombak dan juga mencari kelomang sambil mengambil beberapa foto dan video. Cuma 2 jam dengan tambahan 3 jam perjalanan bolak balik, jadi apa? Lama di jalan, wkwkkw.

"Kalau mau pergi, langsung gas aja mbak!" kata Umar, sebelum kami pergi setelah berulang kali membuat rencana yang tak kunjung terealisasi.

Aku tertawa, esoknya langsung survei tempat penyewaan motor dan lusanya langsung berangkat bersama.

Kami berulang kali membuat rencana, akan mengunjungi pantai A pantai B, air terjun A, gunung B, dan sebagainya. Terlalu banyak rencana, yang tak kunjung terealisasi, barangkali dia juga muak mendengar ucapan ku seperti, "Mar! Ayo ndaki!" "Mar! Ayo ke sini!"

Biasanya dia memasang ekspresi 'meh' dan, "Kamu tuh mbak, dari kemarin nggak jadi-jadi."

Maafkan aku adikku, dibalik rencana yang tidak jadi ada dana yang tidak tercukupi, hahahaha ✌️ 

Tahu nggak sih, banyak sekali tempat di dunia ini yang sia-sia bila dilewatkan. Sebut saja, jika di Jogja ada segaris panjang pantai Selatan. Atau berbagai pantai dengan bukit karang yang indah di Gunung Kidul, atau daerah Utara yang dipenuhi kesejukan dataran tinggi, atau jika ke Barat akan ada Kulon Progo dengan berbagai wisata kebun teh atau air terjunnya.

Atau berbagai gunung populer, sebut saja Gunung Andong, Gunung Merbabu, Gunung Prau yang berkali-kali lewat di reels atau story para influencer yang aku ikuti. Atau kawasan Dieng yang katanya dingin namun candu untuk dikunjungi di bulan Juli hingga Agustus. Atau jika di Banyuwangi, salah satu tempatku pulang, ada Kawah Ijen yang menawan dengan blue fire-nya, Teluk Hijau di ujung selatan pulau Jawa, Taman Nasional Baluran di Situbondo, atau wisata snorkeling di utara Banyuwangi.

Hamparan pepohonan yang memanjakan mata, deburan ombak yang menyejukkan hati, birunya langit dan awan yang nampak seperti kapas— benar, alam adalah tempat tenang untuk rehat sejenak dari ruwetnya dunia, sumpeknya pikiran, lelahnya badan (meski sepulang berpetualang akan membuat kantong kering dan badan makin pegal, tapi pengalaman yang membayar)

Banyak! Banyak sekali tempat yang ingin aku kunjungi, yang kalau dihitung nggak akan ada habis ciptaan Allah yang begitu indah. Sayang, ada banyak pertimbangan yang lagi-lagi seakan mengatakan, "jangan dulu.", aargh!

Kalau katanya sih, mumpung masih muda, sia-sia tanpa pengalaman menjelajah dunia. Heh!

Ttapi nggak papa, kalaupun bukan sekarang, setidaknya aku sudah memiliki daftar tempat yang suatu saat ingin dikunjungi. Gimanapun caranya— tentu dengan cara yang baik, bersama siapapun orangnya, kapanpun waktunya, semoga Allah memberikan kesempatan itu buatku 🥹

Nggak papa kok, ya Allah! Sekarang cuma bisa lihat dari hape, gimana orang menikmati momen di alam, mungkin masih besok giliranku, ehe 🤏

— meskipun dalam hati, "Ya Allah, aku mau ke sini, mau ke situ. Pengen ndaki, pengen kek gitu." Makin bergejolak ketika lihat Gunung Prau yang memamerkan barisan gunung yang subhaanallah, cantik betul!

📌 Yogyakarta, 19 Juli 2024 | 22:30 WIB

Photo by Falaq Lazuardi via Unsplash.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Sederhana Jatuh Cinta di Sosial Media