Pergi Sebelum Kembali
Sebelum kita berbincang, tolong baca: "Jawaban untuk Apakah kamu punya kisah cinta yang layak dibagikan?"
Ada sisi lain yang baru saya pahami setelah berulang membaca cerita ini, mengenai alasan R berpamitan pergi, sebelum akhirnya benar-benar pergi. Kedengarannya abstrak dan tidak jelas mengapa ia meminta dilupakan oleh 'aku', apalagi dikaitkan dengan kematian yang tidak berkaitan dengan usainya 'hubungan' mereka. Itu yang tak ku pahami, meski sudah mendukung naik tulisan yang dibuat oleh kak Neli.Tapi sekarang saya baru sadar, betapa indahnya alasan R berpamitan pergi hingga mengaitkan dengan kematian.
Ada yang bilang, jangan jatuh hati kepada orang yang tak terjalin ikatan pernikahan dengan kita. Benar, karena menjerat pikiran dengan mabuknya perasaan. Terlebih bila terjalin komunikasi yang intens dengannya.
Mungkin R memahami, bahwa kedekatan mereka bukan sesuatu yang tepat dan mendekati sebuah dosa yang dilarang oleh Allah ta'ala. Sehingga demikian, R berpamitan pergi bukan karena perjodohan orangtuanya atau alasan lainnya.
Sehingga ketika R sudah pergi, maka ia benar-benar pergi kembali ke hadapan Ilahi.
Indah bukan?
Ada hidayah yang Allah datangkan untuk menjauhi sebuah kemaksiatan, dan mungkin itu yang Allah inginkan untuk R sebelum ia dipanggil kematian.
Kisah ini sederhana, tapi tidak dengan maknanya.
R ingin menjaga dirinya, menjaga orang yang ia cintai, sebelum ia kembali.
Innalilahi wa inna ilayhi raji'un. Semoga Allah ta'ala mengampuni dosa R, melapangkan kuburnya dan menerima semua amalannnya. Dan semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk bertaubat atas segala dosa yang telah kita lakukan, dan mewafatkan kita dalam keadaan beriman. Aamiin, yaa mujibas-saailin..
📌 Yogyakarta, 27 Juli 2024 | 19:33 WIB
Komentar
Posting Komentar