Everyone has Their Hidden Side
Photo by Carolina Pimenta via Unsplash - |
Tulisan ini dipicu oleh komentar seseorang, yang aku tidak tahu dan kami tidak saling mengenal. Sejujurnya apa yang ia tulis membuatku marah, dan merasa ia melakukan sebuah pelecehan.
Jadi apa yang ia tulis?
Konteksnya adalah sebuah video meme, yang menulis bahwa "Dibalik muka temenku yang alim sopan dan baik hati, dia sebenarnya suka nonton b*kp"
Mungkin video candaan seperti ini umum di kalangan laki-laki. Fulan ini, menyetujui pernyataan ini sambil menandai adikku dan menambahkan kalimat, "nobar sama mbaknya". Meskipun Fulan tidak gamblang mengungkapkan hal ini pada kami sebagai obyek, tapi tetap saja ini tidak benar dan melukai kehormatan muslimah bukan? Untung saja adikku tidak melayani candaan Fulan dan memungkiri apa yang ia ucapkan.
Hal ini jadi mengingatkan pembicaraanku dengan Abah beberapa waktu lalu, peristiwanya tidak sama tapi intisarinya kurang lebih sama.
Jika waktu itu aku bertemu dengan bapak berpakaian alim yang memandangiku dengan sengaja dan seringai mengerikan, hal itu membuatku keheranan dan bertanya-tanya atas kelakuannya yang berbanding terbalik dengan tampilan yang kelihatannya sudah belajar agama. (Waktu itu aku didampingi mahramku dan juga tampilanku baik dalam menutup aurat)
Well, Abah menenangkan dengan mengingatkan bahwa seperti itulah sisi gelap laki-laki. Mereka memiliki tabiat 'melihat' sehingga demikian pertama kali Allah sebut dalam Al Qur'an mengenai perintah menundukkan pandangan adalah kepada laki-laki.
Kedua kejadian ini lagi-lagi mengingatkan bahwa setiap orang punya sisi tersembunyi, entah terang atau gelap tergantung mana yang ingin mereka sembunyikan.
Apakah salah memiliki sisi tersembunyi? Menurutku, dikembalikan saja kepada masing-masing orang.
Apabila sisi tersembunyi tersebut adalah sisi gelap, maka menurutku tidak ada salahnya disembunyikan. Jika diungkapkan, maka hal itu berbahaya bagi 'diri' sendiri ataupun orang lain. Seperti perilaku Fulan di awal, mungkin dia punya 'imajinasi kotor' seperti itu, sayangnya ia tidak mampu 'mengendalikan' diri sehingga mengungkapkannya kepada orang lain. Yang dimana hal tersebut menyinggung 'kami' sebagai subyek yang ia bicarakan.
Akui saja, manusia punya sisi tersembunyi, yang dimana salah satunya menampakkan bayangan gelap dari diri. Entah itu pendaman emosi, imajinasi kotor, kebiasaan buruk, dan topeng-topeng lainnya. Tapi kita dengan akal yang telah Allah karuniakan, dan juga syariat yang telah Ia gariskan, ada kontrol yang bisa kita tentukan dalam mengendalikan sisi gelap tersebut.
Lain hal bila sisi yang tersembunyi adalah bayangan terang, misal adanya kebiasaan sedekah secara sembunyi-sembunyi, shalat malam dan bermunajat pada Rabb semesta alam, atau memberi kemudahan pada orang tanpa diketahui, barangkali hal ini yang harus dilestarikan.
Begitu saja, wallahu a'lam bish showwab. Semoga Allah selalu memberikan hidayah dan taufik untukku, Fulan yang bersangkutan, dan kalian semua. Baarakallahu fiikum.
📌 Yogyakarta, 8 Juli 2024 | 15:59 WIB
Komentar
Posting Komentar